Senin, 09 Desember 2013

Bk Perkembangan

“FASE-FASE PERKEMBANGAN INDIVIDU”

A.    FASE ANAK
Fase perkembangan anak sekitar 2-6 tahun, fase dimana anak mulai memiliki kesadaran tentang dirinya sebagai pria atau wanita, dapat mengatur diri dalam buang air dan mengenal beberapa hal yang dianggap berbahaya ( mencelakakan dirinya).a

B.     HAKIKAT PERKEMBANGAN PADA FASE ANAK
Menurut Syamsu Yusuf LN (2002) pada masa anak ini dapat di bagi menjadi dua yaitu masa vital dan masa estetik.
1)   Masa vital
Pada masa ini, anak menggunakan fungsi-fungsi biologis untuk menemukan berbabai hal dalam dunianya. Untuk masa belajar ( Frued) menamakan tahun pertama dalam kehidupan anak itu sebagai masa oral ( mulut) karena mulut dipandang sebagai sumber kenikmatan anak memasukkan apa saja yang di jumpai ke dalam mulutnya itu, karena mulut sumber kenikmatan utama, tetapi karena waktu itu mulut merupakan alat untuk melakukan penelitian dan belajar.
2)   Masa Estetik
Pada masa ini dianggap sebagai masa perkembangan rasa keindahan. Kata estetik artinya bahwa pada masa ini perkembangan anak yang terutama adalah fungsi panca inderanya.Kegiatan penelitian dan belajar anak terutama menggunakan panca inderanya. Pada masa ini indera masih
peka karena Mentessori menciptakan bermacam-macam alat permainan untuk melatih panca inderanya.

C.    TUGAS PERKEMBANGAN PADA FASE ANAK
Tugas perkembangan merupakan suatu tugas yang muncul pad periode tertentu dalam rentang kehidupan individu, yang apabila tugas itu dapat berhasil dituntaskan akan membawa kebahagiaan dan kesuksesan dalam menuntaskan tugas berikutnya.Sementara apabila gagal maka akan menyebabkan ketidak bahagiaan pada diri anak yang bersangkutan,menimbulkan penolakkan masyarakat dan kesulitan-kesulitan dalam menuntaskan tugas-tugas berikutnya.
Tugas-tugas perkembangan ini berkaitan dengan sikap,perilaku atau keterampilan yang dimiliki oleh individu sesuai dengan usia atau fase perkembangannya.Havighurst (Abin Syamsuddin Makmun, 2009) memberikan pengertian tugas-tugas perkembangan bahwa: “A developmental task is a task which arises at or about a certain period in the life of the individual, succesful achievement of which leads to his happiness and to success with later task, while failure leads to unhappiness in the individual, disaproval by society, difficulty with later task”..
Tugas perkembangan individu bersumber pada faktor–faktor:
a)      kematangan fisik; 
b)      tuntutan masyarakat secara kultural;
c)      tuntutan dan dorongan dan cita-cita individu itu sendiri; dan 
d)     norma-norma agama


Tugas perkembangan pada fase anak di bagi menjadi 4 macam yaitu :
a)      Tugas perkembangan fisik
b)      Tugas perkembangan kognitif
c)      Tugas perkembangan Afektif
d)     Tugas perkembangan Psikomotorik

Ø  Tugas perkembangan fisik pada fase anak
·         Mencapai kestabilan jasmaniah fisiologis.
·         Belajar  berjalan
·         Belajar meloncat dengan dua kaki
·         Belajar memperoleh keterampilan fisik untuk melakukan bermain
·         Belajar melempar bola
·         Meniru gerakan orang lain
·         Anak mulai belajar memotong dengan menggunakan gunting
·         Anak menggambar dengan menggunakan krayon/ pulas
·         Belajar menggunakan pensil
·         Belajar menulis huruf cetak
·         Belajar berlari dan berbicara
·         Belajar membentuk sikap yang sehat terhadap dirinya sendiri sebagai makhluk biologis.
·         Belajar mengendalikan pengeluaran benda-benda buangan dari tubuhnya, Misalnya mulai dengan meludah, membuang ingus dan seterusnya.
·         Memiliki dorongan untuk keluar dari rumah dan memasuki kelompok sebaya (peer group)
·          Keadaan fisik yang memungkinkan/mendorong anak memasuki dunia permainan dan pekerjaanyang membutuhkan ketrampilan jasmani
·          Memiliki dorongan mental untuk memasuki dunia konsep, logika, simbol dan komunikasi yang luas

Ø  Tugas perkembangan kognitif pada fase anak
·         Anak menjelajahi lingkungan melalui indera
·         Kemampuan    motoriknya      dengan                        jalan melihat,meraba/memegang,mengecap,mencium dan menggerakan
·         Kemampuannya mengandalkan kemampuan sensorik serta motoriknya
·         Anak menendang-nendang,mereka tahu bahwa selimutnya akan bergeser darinya
·         Anak mulai mempresentasikan kognitifnya dengan kata-kata dan gambar
·         Anak mulai melatih kemampuan untuk mewujudkan secara mental sebuah benda yang tidak ada
·         Anak banyak mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang membuat lelah orang dewasa disekitarnya.
Belajar memainkan peran sebagai seorang pria (jika ia seorang pria) dan sebagai seorang wanita (jika ia seorang wanita).

Ø  Tugas perkembangan afektif pada fase anak
·         Anak mulai belajar mengenal perbedaan jenis kelamin
·         Anak sudah dapat mengikuti tuntutan dari orang tua
·         Anak mulai mengenal konsep moral (mengenal benar salah atau baik-buruknya)
·         Anak sudah dapat memahami alasan yang mendasari suatu peraturan
·         Anak mulai memiliki kesanggupan menyesuaikan diri sendiri
·         Anak mulai mengetahui aturan-aturan baik dilingkungan keluarga maupun dalam lingkungan bermain
·         Anak mulai menyadari hak atau kepentingan orang lain
·         Anak mulai dapat bermain dengan anak-anak lain
·         Belajar mengadakan hubungan baik dan buruk yang berate mengembangan kata hati
·         Membentuk konsep-konsep sederhana kenyataan social dan alam
·         Belajar mengadakan hubungan emosional dengan orang tua,saudara dan orang lain
·         Anak merasa memiliki hak sebagaimana orang dewasa
·         Anak sudah dapat menerima pandangan orang lain
·         Anak lebih penurut dan bisa diajak kerjasama
·         Mengembangkan sikap yang positif terhadap kelompok sosial.
·         Belajar membentuk sikap yang sehat terhadap dirinya sendiri sebagai makhluk biologis.
·           Belajar bergaul dengan teman sebaya.
·         Belajar memperoleh kebebasan yang bersifat pribadi.
·         Belajar memainkan peran sebagai seorang pria (jika ia seorang pria) dan sebagai seorang wanita (jika ia seorang wanita).

Ø  Tugas perkembangan psikimotorik pada fase anak
·         Anak sudah mulai bisa menyusun kalimat tunggal yang sempurna
·         Anak sudah mampu memahami tentaang perbandingan miaslnya (anjing lebih besar dari kucing)
·         Anak banyak menanyakan nama dan tempat misalnya(apa,dimana,darimana)
·         Anak sudah banyak menggunakan kata-kata yang berlawanan dan yang berakhiran
·         Anak sudah dapat menggunakan kalimat majemuk beserta anak kalimatnya
·         Tingkat berfikirnya anak sudah maju
·         Anak banyak menanyakan soal waktu,sebab-akibat
·         Anak sudah dapat mengembangkan daya fantsi atau kreativitas
·         Anak dapat mengembangkan sikap percaya diri
·         Anak memahami keterampilan mengolah informasi yang diterimanya
·         Belajar keterampilan dasar dalam membaca, menulis dan berhitung.
·         Belajar mengembangkan konsep-konsep sehari-hari.


D.    MASALAH DAN TREATMENT PADA FASE ANAK
:
               
Gagal Berkembang adalah suatu keadaan dimana berat badan anak atau pertambahan berat badan anak secara signifikan berada dibawah berat badan anak lainnya yang sama umur dan jenis kelaminnya.Gagal berkembang biasanya ditemukan pada anak kecil, terutama yang berumur dibawah 2tahun. Gagal berkembang pada anak-anak biasanya ditandai dengan kegagalan dalam menambah berat badan dan tinggi badan. Gejalanya berupa: Tinggi badan, berat badan dan lingkar kepala tidak berkembang secar normal berdasarkan tabel pertumbuhan standar (tinggi badan kurang dari 3 persentil, berat badan 20% dibawah berat badan ideal terhadap tinggi badan atau kurva pertumbuhannya menurun dari sebelumnya)
Pengobatan tergantung kepada penyebabnya. Setiap penyakit yang diduga menjadi penyebab terjadinya            gagal    berkembang,harus       diobati. Kegagalan pertumbuhan akibat faktor gizi dapat diatasi dengan menerapkan pola makan seimbang dan memberikan pendidikan kepada orang         tua.Jika melibatkan faktor psikososial, pengobatan sebaiknya meliputi perbaikan dinamika keluarga dan lingkungan tempat tinggal. Sikap dan perilaku orang tua bisa berpengaruh terhadap masalah anak dan perlu          dievaluasi. Pada beberapa kasus, anak perlu dirawat di rumah sakit agar bisa diterapkan suatu rencana pengobatan yang menyeluruh dari segi medis, perilaku           dan      psikososial.Jika keadaan ini belum berlangsung lama dan penyebabnya diketahui serta dapat diperbaiki, maka anak akan kembali mengalami pertumbuhan dan perkembangan    yang    normal.Jika keadaannya telah berlangsung lama, maka efeknya mungkin juga akan berlangsung lama dan pertumbuhan serta perkembangan yang normal mungkin tidak dapat.
Masalah – masalah yang dialami pada fase anak antara lain:
v  Gelisah (seringkali meremas-remas tangannya atau menggeliatkan kakinya)
v  Tidak dapat diminta duduk tenang
v  Perhatiannya mudah terganggu oleh rangsangan yang asing
v  Tidak dapat menunggu gilirannya jika sedang bermain dalam kelompok
v  Seringkali melontarkan jawaban sebelum pertanyaan selesai diberikan
v  Mengalami kesulitan dalam mengikuti petunjuk dari orang lain, meskipun dia memahaminya dan tidak berusaha untuk melawan
v  Mengalami kesulitan dalam mempertahankan perhatiannya ketika sedang melakukan aktivitas belajar ataupun bermain
v  Seringkali meninggalkan kegiatan yang belum tuntas dan beralih kepada kegiatan yang baru
v  Mengalami kesulitan untuk bermain dengan tenang
v  Seringkali terlalu banyak berbicara
v  Seringkali menyela percakapan atau mengganggu orang lain
v  Seringkali tidak mendengarkan apa yang telah dikatakan kepadanya
v  Seirngkali kehilangan benda-benda yang diperlukan dalam kegiatan belajarnya di sekolah maupun di rumah
v  Seirngkali terlibat dalam aktivitas fisik yang berbahaya tanpa mempertimbangkan akibat yang mungkin ditimbulkannya.
Selain diatas ada juga masalah-masalah yang sering terjadi pada anak meliputi bahaya fisik dan psikologis (menurut Suprajitno. 2004) yaitu:
Ø  Bahaya fisik
1)  Penyakit (penyakit yang sering adalah yang berkaitan dengan kebersihan diri anak)
2)   Kecelakaan (Kecelakaan terjadi akibat keinginan anak untuk bermain yang  menghasilkan keterampilan tertentu).
Ø  Bahaya Psikologis
1)   Bahaya emosi (Anak akan dianggap tidak matang baik oleh teman-temannya  sebayanya maupun orang dewasa, bila ia masih menunjukan pola-pola ekspresi emosi yang kurang menyenangkan, seperti marah yang berlebih, cemburu yang berlebih sehingga tidak disenangi orang lain.)
2)    Bahaya moral (ada enam  bahaya moral yang umumnya dikaitkan dengan sikap moral dan prilaku anak )antara lain :
a)      Perkembangan kode moral berdasarkan konsep teman-teman atau media masa tentang benar dan salah yang sesuai dengan kode orang dewasa
b)      Tidak berhasil mengembangkan suara hati sebagai pengawas dalam terhadap prilaku
c)      Disiplin yang tidak konsisten membuat anak yakin akan apa yang sebaiknya        dilakukan.
d)     Hukuman fisik merupakan contoh agresivitas anak
e)      Menganggap dukungan teman terhadap perilaku yang salah begitu memuaskan  sehingga perilaku menjadi kebiasaan.
f)       Tidak sabar terhadap perbuatan orang lain salah

3)      Bahaya dalam perkembangan kepribadian.
Ada dua bahaya yang serius dalam perkembangan kribadian dalam periode ini. Pertama, perkembangan konsep diri yang buruk yang mengakibatkan penolakan diri, dan kedua, egosentrisme yang merupakan lanjutan dari wal masa kanak-kanak.miasalnya:
§  Masalah Tidur
Pada anak 2,5 ± 3 thn  ,Anak tak dpt tidur dan merasa kurang aman bila tanpa ibunya
ntervensi: beri kesempatan pada anak untuk dapat tidur dengan rasa aman dan tenang
§  Masalah Makan
Tak suka makan, tak berani makan, kurang menikmati makanan, marah terhadap makanan yg diberikan, rakus dan sering makan karena takut kelaparan
Intervensi: berikan pengalaman yg menyenangkan pada waktu memberi makan anak
§  Masalah Ketakutan (anak 3 ± 6 thn)
Tempat gelap, asing, melihat kilat, dengar gemuruh, kesepian.
Intervensi : jelaskan pada orang tua bahwa hal ini akan hilang setelah anak lebih besar (kemampuan menilai realita dan daya ingat sudah berkembang). Berikan suasana yg menyenangkan anak.
§  Masalah Tingkah Laku
 Suka merusak barang, tak bisa diam, mengamuk, merengek, tak mau pisah dari ibunya.
Intervensi: jelaskan pada orang tua bahwa hal ini akan hilang/berkurang bila anak diberi kesempatan menyalurkan keinginan / dorongan dalam dirinya
§  Enuresis Fungsional
Ngompol pada siang/malam hari 2 x /bulan (5-6 thn) dan 1 x /bulan. Hal ini berhubungan dengan kecemasan yg berlebihan, ketakutan, agresifitas yg tak tersalurkan.
I           ntervensi: Buang air kecil sebelum tidur/bangunkan anak untuk buang air kecil waktu malam Bila tak ngompol beri pujian Imipramin : 5 mg/Kg BB dosis tunggal malam hari



Tidak ada komentar:

Posting Komentar