“FASE-FASE PERKEMBANGAN INDIVIDU”
A.
FASE
ANAK
Fase perkembangan anak
sekitar 2-6 tahun, fase dimana anak mulai memiliki kesadaran tentang dirinya
sebagai pria atau wanita, dapat mengatur diri dalam buang air dan mengenal
beberapa hal yang dianggap berbahaya ( mencelakakan dirinya).a
B.
HAKIKAT
PERKEMBANGAN PADA FASE ANAK
Menurut Syamsu Yusuf LN (2002) pada masa anak
ini dapat di bagi menjadi dua yaitu masa vital dan masa estetik.
1) Masa
vital
Pada masa ini, anak
menggunakan fungsi-fungsi biologis untuk menemukan berbabai hal dalam dunianya.
Untuk masa belajar ( Frued) menamakan
tahun pertama dalam kehidupan anak itu sebagai masa oral ( mulut) karena mulut
dipandang sebagai sumber kenikmatan anak memasukkan apa saja yang di jumpai ke
dalam mulutnya itu, karena mulut sumber kenikmatan utama, tetapi karena waktu
itu mulut merupakan alat untuk melakukan penelitian dan belajar.
2) Masa
Estetik
Pada masa ini dianggap
sebagai masa perkembangan rasa keindahan. Kata estetik artinya bahwa pada masa ini perkembangan anak yang terutama
adalah fungsi panca inderanya.Kegiatan penelitian dan belajar anak terutama
menggunakan panca inderanya. Pada masa ini indera masih
peka karena Mentessori
menciptakan bermacam-macam alat permainan untuk melatih panca inderanya.
C.
TUGAS
PERKEMBANGAN PADA FASE ANAK
Tugas
perkembangan merupakan suatu tugas yang muncul pad periode tertentu dalam
rentang kehidupan individu, yang apabila tugas itu dapat berhasil dituntaskan
akan membawa kebahagiaan dan kesuksesan dalam menuntaskan tugas
berikutnya.Sementara apabila gagal maka akan menyebabkan ketidak bahagiaan pada
diri anak yang bersangkutan,menimbulkan penolakkan masyarakat dan
kesulitan-kesulitan dalam menuntaskan tugas-tugas berikutnya.
Tugas-tugas
perkembangan ini berkaitan dengan sikap,perilaku atau keterampilan yang dimiliki
oleh individu sesuai dengan usia atau fase perkembangannya.Havighurst (Abin
Syamsuddin Makmun, 2009) memberikan pengertian tugas-tugas perkembangan bahwa:
“A developmental task is a task which arises at or about a certain period
in the life of the individual, succesful achievement of which leads to his
happiness and to success with later task, while failure leads to unhappiness in
the individual, disaproval by society, difficulty with later task”..
Tugas perkembangan individu bersumber pada faktor–faktor:
a)
kematangan fisik;
b)
tuntutan masyarakat secara
kultural;
c)
tuntutan dan dorongan dan
cita-cita individu itu sendiri; dan
d)
norma-norma agama
Tugas
perkembangan pada fase anak di bagi menjadi 4 macam yaitu :
a) Tugas
perkembangan fisik
b) Tugas
perkembangan kognitif
c) Tugas
perkembangan Afektif
d) Tugas
perkembangan Psikomotorik
Ø Tugas perkembangan
fisik pada fase anak
·
Mencapai kestabilan jasmaniah
fisiologis.
·
Belajar berjalan
·
Belajar meloncat dengan
dua kaki
·
Belajar memperoleh keterampilan
fisik untuk melakukan bermain
·
Belajar melempar bola
·
Meniru gerakan orang
lain
·
Anak mulai belajar
memotong dengan menggunakan gunting
·
Anak menggambar dengan
menggunakan krayon/ pulas
·
Belajar menggunakan
pensil
·
Belajar menulis huruf
cetak
·
Belajar berlari dan
berbicara
·
Belajar membentuk sikap yang sehat terhadap dirinya sendiri
sebagai makhluk biologis.
·
Belajar mengendalikan
pengeluaran benda-benda buangan dari tubuhnya, Misalnya mulai dengan meludah,
membuang ingus dan seterusnya.
·
Memiliki dorongan untuk
keluar dari rumah dan memasuki kelompok sebaya (peer group)
·
Keadaan fisik yang memungkinkan/mendorong anak
memasuki dunia permainan dan pekerjaanyang membutuhkan ketrampilan jasmani
·
Memiliki dorongan mental untuk memasuki dunia
konsep, logika, simbol dan komunikasi yang luas
Ø Tugas perkembangan
kognitif pada fase anak
·
Anak menjelajahi
lingkungan melalui indera
·
Kemampuan motoriknya dengan jalan
melihat,meraba/memegang,mengecap,mencium dan menggerakan
·
Kemampuannya
mengandalkan kemampuan sensorik serta motoriknya
·
Anak menendang-nendang,mereka
tahu bahwa selimutnya akan bergeser darinya
·
Anak mulai
mempresentasikan kognitifnya dengan kata-kata dan gambar
·
Anak mulai melatih
kemampuan untuk mewujudkan secara mental sebuah benda yang tidak ada
·
Anak banyak mengajukan
pertanyaan-pertanyaan yang membuat lelah orang dewasa disekitarnya.
Belajar memainkan peran sebagai seorang
pria (jika ia seorang pria) dan sebagai seorang wanita (jika ia seorang
wanita).
Ø Tugas perkembangan
afektif pada fase anak
·
Anak mulai belajar
mengenal perbedaan jenis kelamin
·
Anak sudah dapat
mengikuti tuntutan dari orang tua
·
Anak mulai mengenal
konsep moral (mengenal benar salah atau baik-buruknya)
·
Anak sudah dapat
memahami alasan yang mendasari suatu peraturan
·
Anak mulai memiliki
kesanggupan menyesuaikan diri sendiri
·
Anak mulai mengetahui
aturan-aturan baik dilingkungan keluarga maupun dalam lingkungan bermain
·
Anak mulai menyadari
hak atau kepentingan orang lain
·
Anak mulai dapat
bermain dengan anak-anak lain
·
Belajar mengadakan
hubungan baik dan buruk yang berate mengembangan kata hati
·
Membentuk konsep-konsep
sederhana kenyataan social dan alam
·
Belajar mengadakan
hubungan emosional dengan orang tua,saudara dan orang lain
·
Mengembangkan sikap yang
positif terhadap kelompok sosial.
·
Belajar membentuk sikap yang sehat terhadap dirinya sendiri
sebagai makhluk biologis.
·
Belajar bergaul
dengan teman sebaya.
·
Belajar memperoleh
kebebasan yang bersifat pribadi.
·
Belajar memainkan peran
sebagai seorang pria (jika ia seorang pria) dan sebagai seorang wanita (jika ia
seorang wanita).
Ø Tugas perkembangan
psikimotorik pada fase anak
·
Anak sudah mulai bisa
menyusun kalimat tunggal yang sempurna
·
Anak sudah mampu
memahami tentaang perbandingan miaslnya (anjing lebih besar dari kucing)
·
Anak banyak menanyakan
nama dan tempat misalnya(apa,dimana,darimana)
·
Anak sudah banyak
menggunakan kata-kata yang berlawanan dan yang berakhiran
·
Anak sudah dapat
menggunakan kalimat majemuk beserta anak kalimatnya
·
Tingkat berfikirnya
anak sudah maju
·
Anak banyak menanyakan
soal waktu,sebab-akibat
·
Anak sudah dapat
mengembangkan daya fantsi atau kreativitas
·
Anak dapat
mengembangkan sikap percaya diri
·
Anak memahami
keterampilan mengolah informasi yang diterimanya
·
Belajar keterampilan
dasar dalam membaca, menulis dan berhitung.
·
Belajar mengembangkan
konsep-konsep sehari-hari.
D.
MASALAH
DAN TREATMENT PADA FASE ANAK
:
Gagal Berkembang adalah suatu keadaan dimana berat badan anak atau pertambahan berat badan anak secara signifikan berada dibawah berat badan anak lainnya yang sama umur dan jenis kelaminnya.Gagal berkembang biasanya ditemukan pada anak kecil, terutama yang berumur dibawah 2tahun. Gagal berkembang pada anak-anak biasanya ditandai dengan kegagalan dalam menambah berat badan dan tinggi badan. Gejalanya berupa: Tinggi badan, berat badan dan lingkar kepala tidak berkembang secar normal berdasarkan tabel pertumbuhan standar (tinggi badan kurang dari 3 persentil, berat badan 20% dibawah berat badan ideal terhadap tinggi badan atau kurva pertumbuhannya menurun dari sebelumnya)
Gagal Berkembang adalah suatu keadaan dimana berat badan anak atau pertambahan berat badan anak secara signifikan berada dibawah berat badan anak lainnya yang sama umur dan jenis kelaminnya.Gagal berkembang biasanya ditemukan pada anak kecil, terutama yang berumur dibawah 2tahun. Gagal berkembang pada anak-anak biasanya ditandai dengan kegagalan dalam menambah berat badan dan tinggi badan. Gejalanya berupa: Tinggi badan, berat badan dan lingkar kepala tidak berkembang secar normal berdasarkan tabel pertumbuhan standar (tinggi badan kurang dari 3 persentil, berat badan 20% dibawah berat badan ideal terhadap tinggi badan atau kurva pertumbuhannya menurun dari sebelumnya)
Pengobatan
tergantung kepada penyebabnya. Setiap penyakit yang diduga menjadi penyebab
terjadinya gagal berkembang,harus diobati. Kegagalan pertumbuhan akibat faktor gizi dapat
diatasi dengan menerapkan pola makan seimbang dan memberikan pendidikan kepada
orang tua.Jika melibatkan faktor
psikososial, pengobatan sebaiknya meliputi perbaikan dinamika keluarga dan
lingkungan tempat tinggal. Sikap dan perilaku orang tua bisa berpengaruh
terhadap masalah anak dan perlu dievaluasi.
Pada beberapa kasus, anak perlu dirawat di rumah sakit agar bisa diterapkan
suatu rencana pengobatan yang menyeluruh dari segi medis, perilaku dan psikososial.Jika
keadaan ini belum berlangsung lama dan penyebabnya diketahui serta dapat
diperbaiki, maka anak akan kembali mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang normal.Jika
keadaannya telah berlangsung lama, maka efeknya mungkin juga akan berlangsung
lama dan pertumbuhan serta perkembangan yang normal mungkin tidak dapat.
Masalah –
masalah yang dialami pada fase anak antara lain:
v Gelisah (seringkali meremas-remas
tangannya atau menggeliatkan kakinya)
v Tidak dapat diminta duduk tenang
v Perhatiannya mudah terganggu oleh rangsangan
yang asing
v Tidak dapat menunggu gilirannya jika
sedang bermain dalam kelompok
v Seringkali melontarkan jawaban
sebelum pertanyaan selesai diberikan
v Mengalami kesulitan dalam mengikuti
petunjuk dari orang lain, meskipun dia memahaminya dan tidak berusaha untuk
melawan
v Mengalami kesulitan dalam
mempertahankan perhatiannya ketika sedang melakukan aktivitas belajar ataupun
bermain
v Seringkali meninggalkan kegiatan
yang belum tuntas dan beralih kepada kegiatan yang baru
v Mengalami kesulitan untuk bermain
dengan tenang
v Seringkali terlalu banyak berbicara
v Seringkali menyela percakapan atau
mengganggu orang lain
v Seringkali tidak mendengarkan apa
yang telah dikatakan kepadanya
v Seirngkali kehilangan benda-benda
yang diperlukan dalam kegiatan belajarnya di sekolah maupun di rumah
v Seirngkali terlibat dalam aktivitas
fisik yang berbahaya tanpa mempertimbangkan akibat yang mungkin ditimbulkannya.
Selain diatas ada juga masalah-masalah
yang sering terjadi pada anak meliputi bahaya fisik dan psikologis (menurut Suprajitno.
2004)
yaitu:
Ø Bahaya fisik
1) Penyakit (penyakit
yang sering adalah yang berkaitan dengan kebersihan diri anak)
2)
Kecelakaan (Kecelakaan terjadi akibat keinginan anak untuk bermain yang menghasilkan keterampilan tertentu).
Ø Bahaya Psikologis
1) Bahaya emosi (Anak
akan dianggap tidak matang baik oleh teman-temannya sebayanya maupun orang dewasa, bila ia masih
menunjukan pola-pola ekspresi emosi yang kurang menyenangkan, seperti marah
yang berlebih, cemburu yang berlebih sehingga tidak disenangi orang lain.)
2)
Bahaya moral (ada enam bahaya moral yang umumnya dikaitkan dengan sikap
moral dan prilaku anak )antara lain :
a)
Perkembangan kode moral berdasarkan konsep teman-teman atau media masa tentang
benar dan salah yang sesuai dengan kode orang dewasa
b)
Tidak berhasil mengembangkan suara hati sebagai pengawas dalam terhadap prilaku
c)
Disiplin yang tidak konsisten membuat anak yakin akan apa yang sebaiknya dilakukan.
d) Hukuman
fisik merupakan contoh agresivitas anak
e)
Menganggap dukungan teman terhadap perilaku yang salah begitu memuaskan sehingga perilaku menjadi kebiasaan.
f)
Tidak sabar terhadap perbuatan orang lain salah
3)
Bahaya dalam perkembangan kepribadian.
Ada dua
bahaya yang serius dalam perkembangan kribadian dalam periode ini. Pertama,
perkembangan konsep diri yang buruk yang mengakibatkan penolakan diri, dan
kedua, egosentrisme yang merupakan lanjutan dari wal masa kanak-kanak.miasalnya:
§ Masalah
Tidur
Pada
anak 2,5 ± 3 thn ,Anak tak dpt tidur dan
merasa kurang aman bila tanpa ibunya
ntervensi:
beri kesempatan pada anak untuk
dapat tidur dengan rasa aman dan tenang
§ Masalah
Makan
Tak
suka makan, tak berani makan, kurang menikmati makanan, marah terhadap
makanan yg diberikan, rakus dan sering makan
karena takut kelaparan
Intervensi:
berikan pengalaman yg menyenangkan pada waktu memberi
makan anak
§ Masalah
Ketakutan (anak 3 ± 6 thn)
Tempat
gelap, asing, melihat kilat, dengar gemuruh, kesepian.
Intervensi
: jelaskan pada orang tua bahwa hal
ini akan hilang setelah anak lebih besar (kemampuan
menilai realita dan daya ingat sudah berkembang). Berikan
suasana yg menyenangkan anak.
§ Masalah
Tingkah Laku
Suka
merusak barang, tak bisa diam, mengamuk,
merengek, tak mau pisah dari ibunya.
Intervensi:
jelaskan pada orang tua bahwa hal
ini akan hilang/berkurang bila anak diberi kesempatan
menyalurkan keinginan / dorongan dalam dirinya
§ Enuresis
Fungsional
Ngompol
pada siang/malam hari 2 x /bulan
(5-6 thn) dan 1 x /bulan. Hal ini berhubungan dengan kecemasan yg berlebihan, ketakutan, agresifitas
yg tak tersalurkan.
I ntervensi:
Buang air kecil sebelum tidur/bangunkan anak untuk buang air kecil waktu malam Bila tak ngompol beri pujian Imipramin : 5 mg/Kg BB dosis
tunggal malam hari
Tidak ada komentar:
Posting Komentar